Langsung ke konten utama

Tentang 2022

Dear Allah,

Jika dulu selalu kupertanyakan, pertanyaan yang sama berulang kali tentang, "Mengapa harus hambamu ini? Mengapa harus diri ini, Ya Rabb?". Seiring berjalannya waktu aku menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Awalnya diri ini selalu menghibur diri dengan mengatakan pada diri sendiri, "Gapapa, artinya Allah sayang. Gapapa artinya Allah tahu kita mampu." Kadang selalu kupertanyakan juga, "Benarkah suatu saat Engkau akan memberikan makna dari setiap hal yang kupertanyakan tersebut?" Sekarang aku belajar bahwa memang benar akan semuanya. 

Bahwa jika Allah tak kabulkan doa kita maka Allah hindarkan keburukan dari apa yang kita dambakan, Allah akan berikan namun pada waktu yang Allah kehendaki, bahkan mungkin Allah akan gantikan dengan yang lebih baik. Allah ajarkan bahwa benar, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Al-Insyirah : 5)

Ya Rabb, terima kasih sudah selalu menemani langkah kaki ini, yang sering letihnya, yang sering salah langkahnya, bahkan yang sering tersandung dan jatuh namun Engkau bantu berdiri kembali. Terima kasih atas segala jawaban dari pertanyaan yang diri ini tanyakan. Engkau kabulkan satu persatu. Engkau gantikan dengan yang lebih baik. Seperti ini maksud dari harus tumbuh kuat karena dunia gak selalu baik-baik saja, karena dunia memang bukan tempat kebahagiaan nyata. Seperti inilah artinya sabar dalam menunggu nikmat-nikmat yang akan hadir di kehidupan sesuai janji Allah.

Tahun 2022 banyak hal sulit dilalui tidak terlepas dari banyak hal baik yang bermunculan di hidup ini. Tahun ini bersyukur sekali atas nikmat kebaikan yang Allah berikan, kebahagiaan yang Allah berikan, serta pelajaran baru yang Allah ajarkan. 

Tahun ini aku membaca buku lebih banyak dari target membaca awal yang dibuat 12 buku, kemudian setelah 6 bulan berjalan di tahun 2022 aku menambah target membaca 24 buku dan hampir habis tahun 2022 aku sudah melampaui target tersebut. Di tahun ini aku juga menemukan hobi baru, melukis! Setelah dokter mengatakan bahwa aku tidak boleh menonton tv, bermain gadget dan melakukan hal-hal yang menatap layar radiasi maka aku menyibukkan diri dengan membaca, menulis (walau masih tersimpan rapi di memo karena malas edit untuk di posting hehe) serta hobi baru melukis. Awalnya diri ini memang suka mewarnai cuman aku merasa ingin melakukan hal lain tapi, tetap dalam hal seni dan menemukannya yaitu, melukis. Tidak lupa Allah kabulkan doa yang selalu aku pertanyaan kepada-Nya ditahun ini. Terima kasih banyak Allah serta kepada diriku sendiri. 

Banyak pelajaran baru yang kita jumpai di hari-hari yang akan datang, di tahun-tahun berikutnya, semoga kelak, jika itu hal kurang baik yang harus kita hadapi semoga Allah selalu kuatkan langkah kaki kita ini, Allah dampingi perjalanan sulit tersebut hingga kita berhasil kembali melewatinya. Jika banyak hal baik menghampiri, semoga Allah selalu tanamkan rasa syukur pada diri kita ini, Allah dampingi perjalanan baik tersebut untuk selalu membuat kita rendah hati. Karena kebahagiaan dan kebaikan juga dapat menjadi cobaan hidup kita dari Allah.

Hidup memang harus kita nilai dari dua sisi. Sedih dan bahagia selalu beriringan menghampiri. Jangan pernah lelah untuk berproses menjadi lebih baik, tumbuh lebih kuat, serta berfikir lebih bijak. Karena dunia sesingkat itu, mari kita berjuang jadi manusia-manusia yang baik di bumi.

Dear 2022, terima kasih untuk pelajaran barunya ditahun ini.

_______________

Edisi menjelang akhir tahun 2022 aku membagikan sedikit cerita tentang tahun 2022 yang aku lewati. Semoga berkenan dan mendapat hal baiknya ya teman.

Ingin memberi masukan, kritik, maupun saran boleh kok dengan kalimat yang baik ya teman.

Salam,
Nai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk kamu dan juga aku.

Mumpung ada waktu dan tiba-tiba keinget aja pengen bahas ini. Semakin dewasa semakin sadar kalau kehidupan dunia gak sebahagia yang dibayangin namanya juga dunia tempatnya manusia banyak-banyak ngumpulin bekal buat pulang, tempatnya Allah kasih ujian dan cobaan, gak lupa juga tempatnya bahagia bahkan bisa sampai buat lupa sama kewajiban. Ingin bahagia aja di dunia apa bahagia dunia akhirat? Kalo bisa dapat dua-duanya ya kenapa harus satu kan? Kalian sadar gak sih? Kalau proses pendewasaan sesulit itu.  Semakin dewasa semakin banyak overthinking tentang, "Manusia seperti aku ini bisanya apa? Jadi beban ortu dan sampah masyarakat aja gak sih? Good looking nggak, pinter juga nggak capek hidupku gini amat. Orang-orang kenapa pada bahagia banget sih tapi kenapa aku nggak?" Nyatanya tidak pernah ada satupun manusia yang baik-baik saja hidupnya. Bahkan Rasulullah SAW pun awal mula jadi nabi untuk menyebarkan agama islam juga banyak ujiannya apalagi manusia biasa seperti kita. Nah, i...